Rabu, 14 November 2007

Sejarah Musik Jazz

Banyak yang beranggapan bahwa musik jazz adalah musiknya kaum elite dan mapan. Namun bila kita menegok ke akar jazz boleh dibilang justru bertolak belakang. Jazz adalah sebuah seni ekspresi dalam bentuk musik. Jazz disebut sebagai musik fundamental dalam hidup manusia dan cara mengevaluasi nilai-nilai tradisionalnya. Tradisi jazz berkembang dari gaya hidup masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Awalnya, pengaruh dari tribal drums dan musik gospel, blues serta field hollers (teriakan peladang). Proses kelahirannya telah memperlihatkan bahwa musik jazz sangat berhubungan dengan pertahanan hidup dan ekspresi kehidupan manusia.
Yang menarik adalah bahwa asal kata “jazz” berasal dari sebuah istilah vulgar yang digunakan untuk aksi seksual. Sebagian irama dalam musik jazz pernah diasosiasikan dengan rumah-rumah bordil dan perempuan-perempuan dengan reputasi yang kurang baik. Dalam perjalanannya kemudian, jazz akhirnya menjadi bentuk seni musik, baik dalam komposisi tertentu maupun improvisasi, yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Musisi jazz biasanya mengekspresikan perasaannya yang tak mudah dijelaskan, karena musik ini harus dirasakan dalam hati. “Kalau kau menanyakannya, kau tak akan pernah tahu” begitu menurut Louis Armstrong.
Legenda jazz dimulai di New Orleans dan berkembang ke Sungai Mississippi, Memphis, St. Louis, dan akhirnya Chicago. Tentu saja musik jazz dipengaruhi oleh musik yang ada di New Orleans, tribal drums Afrika dan struktur musik ala Eropa. Latar belakang jazz tidak dapat dilepaskan dari fakta di mana jazz dipengaruhi berbagai musik seperti musik spiritual, cakewalks, ragtime dan blues. Salah satu legenda jazz yang dipercaya bahwa sekitar 1891, seorang pemilik kedai cukur rambut di New Orleans bernama Buddy Bolden meniup cornet-nya dan saat itu lah musik jazz dimulai sebagai gebrakan baru di dunia musik. Setengah abad kemudian, musik jazz di Amerika memberi banyak kontribusi di dunia musik, dipelajari di universitas, dan akhirnya menjadi sebuah aliran musik yang serius dan diperhitungkan.
Musik jazz sebagai seni yang populer mulai menyebar ke hampir semua masyarakat Amerika pada tahun 1920-an (dikenal sebagai Jazz Age). Jazz semakin marak di era swing pada akhir 1930-an, dan mencapai puncaknya di akhir 1950-an sebagai jazz modern. Di awal tahun 20-an dan 30-an, “jazz” telah menjadi sebuah kata yang dikenal umum.
Pengaruh dan perkembangan musik blues tidak dapat ditinggalkan saat membahas musik jazz di tahun-tahun awal perkembangannya. Ekspresi yang memancar saat memainkan musik blues sangat sesuai dengan gaya musik jazz. Kemampuan untuk memainkan musik blues menjadi standar bagi semua musisi jazz, terutama untuk digunakan dalam berimprovisasi dan ber-jam session. Musik blues sendiri, yang berasal dari daerah Selatan, memiliki sejarah yang sangat luas. Pemain musik blues biasanya menggunakan gitar, piano, harmonika, atau bermain bersama dalam kelompok yang memainkan alat-alat musik buatan sendiri.

Ragtime
1800 - Pre-Jazz
Irama Ragtime, dipengaruhi oleh musik tradisi Afrika, dipadukan dengan cakewalks, coon songs dan musik “jig bands”. Sekitar tahun 1895, lagu Ragtime pertama dipublikasikan oleh Ben Harney. Musiknya, diperkuat dengan paduan irama dansa ala Afrika, sangat energik, penuh antusiasme, dan kadang-kadang spontan.
Hal yang menarik, sebagai pionir dalam musik Jazz, Ragtime pada periode awal dibawakan dengan gaya mars, waltz, dan irama tradisional lainnya. Tetapi secara umum, karakter musik ini adalah dinamis dengan syncopation. Not-not dan irama syncopation sangat populer di masyarakat, karena para pengusaha musik mencantumkan kata “syncopated” dalam iklannya. Pada tahun 1899, seorang pianis klasik asal Missouri yang bernama Scott Joplin memperkenalkan satu dari beberapa komposisi ragtime-nya, yang pada akhirnya akan dikenal menjadi musik yang mendunia.

Classic Jazz
1900
Pada awal era 1900-an, musik Jazz dibawakan dalam kelompok band kecil, yang berasal dari New Orleans. Gaya Jazz New Orleans atau “Classic Jazz” berasal dari kelompok band dengan instrumen tiup. Kelompok ini biasa tampil di pesta dan acara dansa di akhir 1800-an dan awal 1900-an. Beberapa instrumen musik yang digunakan dalam musik ini berasal dari zaman Perang Konfederasi; misalnya klarinet, saksofon, cornet, trombon, tuba, banjo, bass, gitar, drums, dan kadang-kadang piano.

Aransemen musiknya beragam, tergantung dari acara-acaranya, dan banyak musik solo-nya yang dibawakan dengan melodi-melodi hasil improvisasi. Musik baru yang “hidup” ini mengombinasikan gaya ragtime syncopation, dengan melodi-melodi yang populer, seperti hymne, mars, work songs dan blues.

Gaya musik New Orleans ini terkadang disalahartikan identik dengan “Dixieland”. Musik Jazz tradisional New Orleans dibawakan oleh kaum kulit hitam, kulit putih dan Afrika-Amerika. “Dixieland” adalah istilah yang digunakan untuk para pemain kaum kulit putih.

Chicago Style
1920
Chicago merupakan asal muasal dari pemusik Jazz yang muda dan inventif. Berkarakter harmonis, dengan aransemen inovatif dan kekuatan bermusik para pemainnya. Jazz gaya Chicago secara signifikan merupakan improvisasi dari musik Jazz yang telah ada sebelumnya.

Beberapa pemain musik Jazz, misalnya Benny Goodman, Bud Freeman dan Eddie Condon bersama dengan sentuhan groove kreatif dari Gene Krupa, merupakan tokoh-tokoh yang “mendewasakan” musik Jazz dan menginspirasi pemain-pemain lainnya.

Hot Jazz
1920
Sekitar tahun 1925, Louis Armstrong merekam lagu pertama dari album Hot Five – ini adalah pertama kalinya ia rekaman dengan namanya sendiri. Album yang dibuat oleh Louis Armstrong dengan Hot Five dan Hot Seven ini dianggap sebagai musik Jazz klasik yang absolut, sangat kuat dengan kreativitas Louis Armstrong. Walaupun band ini tidak pernah tampil secara langsung, tetapi mereka tetap rekaman hingga 1928.

Karakter musiknya kuat dengan improvisasi solo dengan struktur melodis, yang membangun emosi dan memberikan klimaks yang “panas”. Pada bagian ritmiknya, biasanya didukung dengan drums, bass, banjo dan gitar, dengan tempo mars.

Selanjutnya, band yang lebih besar dan orkestra mulai mengikuti energi musik ini. Hal itu terutama dipengaruhi oleh berkembangnya teknologi di industri rekaman, sehingga gaya musik yang “panas” ini meluas ke seluruh pelosok negeri Paman Sam.

Gypsy Jazz
1930
Gitaris asal Perancis, Django Reinhart adalah orang pertama yang memperkenalkan Gypsy Jazz. Musik ini merupakan paduan antara Swing gaya Amerika di tahun 1930-an, musik dansa ala Perancis dan folk strain ala Eropa Timur. Gypsy Jazz juga dikenal sebagai Jazz Manouche, yang bertempo lambat, seduktif, dan irama yang mengayun.


Instrumen utama dalam musik ini adalah gitar berdawai nylon, kadang-kadang berupa ensambel 6 orang dengan biola dan bass biola. Solo biasanya dimainkan dari satu pemain ke pemain lainnya, dengan gitar sebagai pendukung ritmenya. Walaupun biasanya musik ini dimainkan di banyak bar Eropa dan dalam lingkup kecil, Gypsy Jazz dapat diterima di seluruh dunia.

Kansas City Style
1930
Selama era Depression and Prohibition, Jazz ala Kansas City menjadi kiblat musik Jazz modern di akhir tahun 1920-an hingga 1930-an. Karakter musiknya soul dan sedikit blues, bergaya Big Band dan Swing ensambel, dengan aransemen solo yang energik.


Saxist Alto yang terkenal, Charlie Parker, berasal dari Kansas

Swing
1930
Tahun 1930-an merupakan tahun Swing. Selama era klasik ini, sebagian besar group musik Jazz merupakan Big Band. Berasal dari New Orleans Jazz, musik Swing lebih kuat dan bertenaga. Swing juga termasuk musik dansa, yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.

Walaupun swing merupakan gabungan beberapa alat musik, namun musik ini tetap memberikan kebebasan kepada para musisinya untuk berimprovisasi dengan solo tematik yang lebih kompleks.

Pertengahan 1990-an merupakan pembaruan musik Swing yang dipengaruhi trand dansa retro. Pasangan-pasangan muda Amerika dan Eropa berdansa dengan musik swing dengan gaya Big Band, yang biasanya dimainkan dalam ensambel yang lebih kecil.

Bebop
1940
Irama Bebop (atau Bop) berkembang sejak awal tahun 1940-an, dan menjadi tren di tahun 1945. Inovatornya yang utama adalah saxophonis Charlie Parker dan trumpeter Dizzy Gillespie.

Sampai dengan masa itu, improvisasi musik Jazz berasal dari bagian melodinya. Solois musik Bebop berusaha membuat improvisasi di bagian chordal, terkadang mengabaikan gabungan melodi-melodi setelah chorus yang pertama. Biasanya solois bebas mengeksplorasi improvisasinya selama sesuai dengan struktur chord musik Jazz itu sendiri, sekitar kurang dari tujuh bagian.

Berbeda dengan musik Swing, Bebop sama sekali terpisah dari musik dansa. Bebop berkembang sebagai sebuah karya seni, tapi tetap memiliki nilai komersil. Ironisnya, Bebop yang awalnya dianggap sebagai suatu gaya yang radikal, akhirnya menjadi basis inovasi dalam musik Jazz.

Cool Jazz
1950
Cool Jazz dipengaruhi langsung dari musik Bebop di akhir tahun 1940 dan 1950. Musik ini merupakan paduan antara Bop dan Swing, dengan gaya harmonis dan ketukan dinamis mulai diperhalus. Aransemen dalam ensambel menjadi penting dalam gaya musik ini.

Dikenal juga sebagai “West Coast Jazz” karena banyak inovasi yang berasal dari Los Angeles. Cool Jazz dikenal luas di akhir 1950-an, dengan banyak kontributor dari musisi dan komposer asal East Coast.

Hard Bop
1950
Hard Bop (1955-70) merupakan lanjutan dari Bebop yang dipengaruhi juga oleh West Coast Jazz. Melodi soul nya lebih terasa daripada Bebop, mengambil gaya Rhythm & Blues dan juga Gospel. Ritmenya lebih classy dan bervariasi daripada Bebop tahun 1940-an.

Pada pertengahan 1960-an, Hard Bop terbagi-bagi menjadi Post Bop, Modal Jazz dan Soul Jazz. Pianis Horace Silver dikenal dengan inovasinya dalam musik Hard Bop. Hard Bob kembali mempengaruhi gaya bermusik Jazz di awal tahun 1990-an.

Vocalese
1950
Vocalese, diperkenalkan oleh kritikus Jazz Leonard Feather, sebagai seni komposisi lirik dan teknik menyanyikannya adalah sama seperti solo instrumental. Vocalese populer mulai tahun 1957 sampai 1962. Pemainnya dapat tampil secara solo atau menyanyikannya dalam ensambel, dengan dukungan band kecil ataupun dengan orkestra. Dengan pengaruh Bebop, Vocalese jarang digolongkan sebagai gaya Jazz lain dan tidak pernah meraih sukses hingga beberapa tahun sesudahnya. Pemain-pemain Vocalese yang terkenal antara lain Eddie Jefferson dan Jon Hendricks.

Bossanova
1960
Musik Bossa Nova merupakan paduan West Coast Cool, harmonisasi klasik ala Eropa dan ritme samba Brazil. Musik ini dikenal dikenal di Amerika Serikat sekitar tahun 1962 dan dikenal juga sebagai Brazilian Jazz.

Bossa Nova kental dengan ritme akustik gitar yang hipnotis, dengan melodi-melodi sederhana yang dinyanyikan dalam bahasa Portugis maupun Inggris. Digawangi oleh pria Brazil, Joao Gilberto dan Antonio Carlos Jobim. Sebagai musik alternatif dari Hard Bop era 60-an dan gaya Free Jazz, Bossa Nova popluer di pemain-pemain West Coast, seperti gitaris Charlie Byrd dan saxophonis Stan Getz.

Free Jazz
1960
Free Jazz dianggap sebagai “avant garde”, walaupun solois sejati Free Jazz membagi-bagi struktur aransemen musiknya, membentuk gaya “bebas” dalam bermusik. Perubahan yang radikal ini menimbulkan perdebatan di kalangan pemusik, apakah musik ini dapat dikualifikasikan sebagai musik Jazz atau tidak? namun kemudian musik ini mendapay tempat di kelompok Jazz underground.

Ironisnya, musik Free Jazz ini kemudian memberikan pengaruh yang cukup besar pada gaya Jazz Mainstream saat ini. Ornette Coleman dikenal sebagai Bapak Free Jazz dan John Coltrane merupakan pengikutnya yang utama.

Groove
1960
Sebagai bagian dari Soul Jazz, gaya Groove terpengaruh musik blues dan terfokus pada ritmenya. Kadang-kadang gaya ini dianggap sebagai “funk”, yang mempertahankan ritme yang kontinyu, dengan beberapa alat musik dan ornamen lirik yang ringan.

Musik groove merupakan musik yang penuh dengan perasaan gembira, mengajak pendengarnya untuk berdansa, baik dalam musik yang lambat-bluesy maupun yang dinamis. Improvisasi pemain-pemain solonya tetap ada, sebagai pendukung tempo musiknya.

Modal Jazz
1960
Kelompok solois ensambel pada perkembangan selanjutnya haus akan improvisasi. Karena itu beberapa pemain Jazz mencoba mengembangkan musik dengan adaptasi gaya Barat. Mengambil gaya medieval church, yang menggunakan altered interval, beberapa pemain menemukan inspirasi baru. Solois dapat bebas dari batasn-batasan tangga nada dan kemudian membentuk harmonisasi baru.
Musik ini sangat berguna bagi pianis dan gitaris, begitu juga pemain terompet dan saksofon. Pendekatan Modal Jazz ini digawangi oleh pianis Bill Evans.
Soul Jazz
1960
Berasal dari Hard Bop, Soul Jazz merupakan gaya Jazz yang paling populer di era 1960-an. Improvisasinya terletak pada perubahan chord-chord nya, seperti pada Bebop. Para solois mencoba mempersembahkan kreasi baru pada musik Jazz ini. Pemain ensambel berkonsentrasi pada ritme groove yang kuat, namun pada bagian bass lebih bervariasi.

Horace Silver memberikan pengaruh yang cukup besar dalam gaya Soul Jazz, dengan memasukkan gaya funky dan juga gospel pada piano di komposisinya. Organ Hammond dalam musik ini juga mendapatkan perhatian besar sebagai istrumen utama dalam Soul Jazz.

Fusion
1970
Pada awal tahun 1970-an, istilah “fusion” merupakan identitas dari gabungan improvisasi Jazz dengan energi dan ritme baru dalam musik Rock. Beberapa innovator Jazz kemudian berpindah dari jalur Hard Bop kontemporer ke aliran fusion, yang membawa kekecewaan kepada banyak pecinta Jazz murni.

Pada akhirnya, pengaruh komersial berhasil mengungguli inovasinya. Walaupun masih merupakan perdebatan apakah musik fusion ini merupakan evolusi musik Rock, sebagian kecil dari pengaruh musik ini masih berada dalam musik Jazz saat ini. Miles Davis dapat dikatakan sebagai pelopor fusion dalam Jazz dengan ‘murid-murid’ utama seperti Chic Corea, Joe Zawinul, Wayne Shorter, Aldi Meola serta John McLaughlin.

Modern Mainstream
1970
Setelah berakhirnya era Big Band, kelompok ensambel besar kemudian terbagi menjadi kelompok-kelompok kecil, dengan membawakan musik Swing. Beberapa pemain terbaik musik Swing dapat disaksikan pertunjukannya dalam jam sessions di tahun 1950-an, di mana improvisasi chordal sangat tampak, selain alunan melodinya.


Mainstream Jazz dikenal sebagai jazz bergaya longgar di akhir tahun 1970-an dan 1980-an, dipengaruhi oleh Cool, Classic, dan Hard Bop. Istilah Modern Mainstream atau Post Bop digunakan untuk hampir semua gaya yang tidak dekat dengan sejarah musik Jazz.

Acid Jazz
1980
Istilah Acid Jazz digunakan secara luas untuk menampung berbagai aliran musik. Walaupun aliran ini bukan musik Jazz sejati karena telah jauh dari patokan-patokan tradisional musik Jazz, aliran ini tidak dapat diabaikan begitu saja sebagai salah satu genre musik Jazz.
Pada tahun 1987 di acara dansa di Inggris, musik ini didefinisikan sebagai gaya bermusik yang funky, yang mengambil beberapa bagian dari komposisi Jazz klasik, Funk tahun 70-an, Hip-Hop, Soul dan Latin grooves, dengan focus utama pada musik instrumental dan tidak pada lirik. Hasil akhir dari mosaic ini mengabaikan improvisasi, sehingga menimbulkan perdebatan apakah Acid Jazz ini termasuk musik Jazz atau tidak.
Afro-Cuban Jazz
1980
Dikenal juga sebagai Latin Jazz, musik ini merupakan kombinasi antara improvisasi Jazz dan ritme. Dapat dilacak dari karya pemain terompet Mario Bauza dan pemain perkusi Chano Pozo yang sangat jelas terpangaruh oleh gaya Dizzy Gillespie (dan pemain lainnya) pada pertengahan tahun 1940-an.

Keluar dari akar Bop-nya, Afro-Cuban Jazz menjadi musik fusion sejati, paduan dari Amerika Utara, Selatan, dan Tengah. Instrumentasi menjadi beragam, tetapi terpusat pada bagian ritmenya, terdiri dari conga, timbale, bongo, dan perkusi Latin lainnya, dengan piano, gitar atau vibes, digabungkan dengan terompet dan vokal. Arturo Sandoval, Pancho Sanchez, dan Chucho Valdes adalah beberapa pemain Afro-Cuban Jazz yang terkenal.

Post Bop
1980
Istilah Modern Mainstream atau Post Bop digunakan untuk aliran-lairan yang jauh dari sejarah musik Jazz. Dimulai dari tahun 1979, beberapa pemain mencoba bermusik dengan pendekatan baru pada musik Hard Bop tahun 60-an, namun tidak hanya mengambil ritme groove dan funk. Aliran baru ini menambahkan tekstur dan pengaruh-pengaruh di era tahun 80 dan 90-an.
Elemen avant-garde memberikan kebebasan kepada pemain solo untuk mengeksplorasi musiknya, sementara pengaruh ritme poliritmik Karibia memberikan variasi yang lebih luas daripada musik Bebop sebelumnya.

Smooth Jazz
1990
Smooth Jazz merupakan aliran Jazz yang keluar dari jalur Fusion, tetapi meninggalkan energi solo dan kresendo dinamis. Improvisasi sama sekali diabaikan, sehingga menimbulkan perdebatan apakah istilah Jazz pada aliran dapat diberikan.
Musik ini banyak menggunakan synthesizers dan ritme-ritme yang lembut, dan dipoles secara apik, sehingga suara ensambel menjadi lebih daripada sekedar ekspresi individual. Instrumen yang digunakan misalnya electric keyboard, sax alto atau sopran, gitar, bass gitar dan perkusi.
Smooth Jazz telah menjadi aliran musik Jazz yang lebih komersil sejak era musik Swing.
European
2000
Pada akhir abad ke 20, banyak musisi Skandinavia dan Perancis merasa bahwa Jazz Mainstream Amerika sudah ketinggalan jaman, sehingga mereka menciptakan aliran baru, dikenal sebagai “The European”.
Seperti halnya Acid Jazz, European mengembalikan akar musik Jazz sebagai musik dansa. Musik ini menggabungkan elemen-elemen dari House (jenis musik dansa yang berasal dari Funk, dengan bagian-bagian yang diedit secara elektronis), dengan suara musik akustik, elektronik, dan sampled, menciptakan gaya baru yang popoler di kalangan pemain Jazz kontemporer.
Musisi yang terlibat pada pergerakan ini termasuk pianis Norwegia Bugge Wesseltoft, pemain terompet Nils Petter Molvaer, pinis Perancis Martial Solal dan Laurent de Wilde dan pemain saksofon Julien Lourau.

Tidak ada komentar: